AKHLAKUL KARIMAH (AKHLAK MULIA)

Sebagai orang beriman yang mana harus selalu berprasangka baik (husnudzon billah) maka, apabila ada orang yang tersenyum pada kita berarti orang itu baik dengan kita. Melempar senyuman ketika bertemu pada orang lain dengan tulus merupakan salah satu sikap perbuatan yang mulia yang dapat disebut akhlakul karimah.

Dok. Sekolah

           Keindahan dan kesenyapan menyentuh dalam hati, kali ini datang dari pandangan serta penilaian orang Jawa. Ketika bertemu dengan teman tersenyum, bertemu orang tak dikenal tersenyum, berpapasan dengan orang tersenyum, dipandang orang tersenyum. Bahkan yang jelas-jelas akan dijatuhi hukuman mati pun juga masih bisa senyum. Pokoknya, banyak aspek kehidupan yang diaktualisasikan dengan tersenyum. Masyarakat Jawa menyebut orang yang berperilaku demikian indah dan berbudi luhur itu dengan sumeh.

         Dengan demikian kiranya perlu belajar bagaimana bisa memahami dengan baik sebuah senyuman. Bisa sebagai karakter, bisa hanya hiasan semata, pembawaan dari lahir atau bentukkkan dari lingkungan. Senyuman tersebut dapat benar-benar tulus atau hannya karena kebiasaan. Sebab, senyuman bisa juga menjadi senjata untuk berlindung dari banyak maksud dan tujuan.

          Sebagai orang beriman yang mana harus selalu berprasangka baik (husnudzon billah) maka, apabila ada orang yang tersenyum pada kita berarti orang itu baik dengan kita. Melempar senyuman ketika bertemu pada orang lain dengan tulus merupakan salah satu sikap perbuatan yang mulia yang dapat disebut akhlakul karimah.

           Akhlakul karimah dapat dikembangkan yang nantinya bisa menjadi suatu kebiasaan atau karakter pada peserta didik sejak dini. Adapaun kebiasaan yang bisa dikembangkan diantaranya :

1. Berdoa sebelum mengerjakan suatu pekerjaan.


2. Berangkat sekolah berpamitan pada orang tua atau wali dengan bersalaman dan mencium tanggannya.


3. Pulang sekolah bertemu orang tua atau wali bersalaman dan mengucapkan salam.


4. Senyum ketika bertemu dengan Bapak atau Ibu guru, pegawai, dan temannya.


5. Ketika melihat sampah tidak pada tempatnya diambil dan ditaruh pada tempat sampah.


           Jika digali lebih dalam lagi berdasarkan sabda Rasullulah SAW yang artinya‘’Sesungguhnya Allah membagikan akhlak antara kalian sebagaimana Allah membagikan rezeki diantara kalian”.

            Dengan demikian perlu disadari bahwa peserta didik itu memiliki akhlak yang masih perlu untuk diarahkan. Sehingga, dalam membentuk karakter pada peserta didik agar berakhlakul karimah harus dengan sabar dan welas asih karena setiap peserta didik memiliki latar belakang dan lingkungan yang berbeda-beda. Akhlak yang baik pada peserta didik akan sangat berpengaruh pada proses perkembangan jiwa peserta didik menuju masa depan.

Demikian pemahaman sederhana pentingnya memiliki akhlakul karimah,semoga sedikit ini menjadi cahaya hati. Aamiiin.

Oleh : Bibit Subandria, S.Pd.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin

AGENDA
LINK TERKAIT