Gotong royong merupakan sikap positive yang mendukung dalam perkembangan desa dan juga perlu dipertahankan sebagai suatu perwujudan kebiasaan melakukan pekerjaan secara bersama – sama (Kusnaedi, 2006:16)
Pengertian budaya menurut William H. Haviland adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat. Jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat. Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Gotong royong merupakan sikap positive yang mendukung dalam perkembangan desa dan juga perlu dipertahankan sebagai suatu perwujudan kebiasaan melakukan pekerjaan secara bersama – sama (Kusnaedi, 2006:16)
Gotong royong merupakan bagian dari etika sosial dan budaya yang bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling menolong, saling mencintai diantara sesama manusia dan warga Negara. Etika ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali kehidupan berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggunggah, menghargai dan mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah (termasuk didalamnya budaya gotong royong) agar mampu melaksanakan adaptasi, interaksi dengan bangsa lain dengan tindakan proaktif sejalan dengan tuntutan globalisasi (Fernanda, 2003: 16)
Secara konseptual, gotong royong dapat diartikan sebagai suatu model kerjasama yang disepakati bersama. Koentjaraningrat (1987) membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia; gotong royong tolong menolong dan gotong royong kerja bakti. Kegiatan gotong royong tolong menolong terjadi pada aktivitas pertanian, kegiatan sekitar rumah tangga, kegiatan pesta, kegiatan perayaan, dan pada peristiwa bencana atau kematian. Sedangkan kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum.
Hari ini, jumat tanggal 29 Juli 2022 tepatnya pukul 10.00 WIB setelah kegiatan belajar mengajar usai. Seluruh peserta didik di SMP Negeri 2 Pabelan melaksanakan kerja bakti jum’at bersih di lingkungan sekolah dipandu oleh wali kelas masing – masing, yang terdiri dari kelas VII A sampai dengan VII E, kelas VIII A sampai VIII E, dan kelas IX A sampai dengan IX E, beserta Bapak Ibu guru dan pegawai lainnya semua turun ke lapangan untuk kerja bakti bersama. Diantaranya membersihkan kelas – kelas, ruang laboratorium, ruang guru, ruang mushola, ruang perpustakaan, toilet, lapangan dan sekitarnya. Semua peserta didik bahu membahu membagi tugas. Ada yang membersihkan kaca, fentilasi, menyapu lantai, membersihkan atap, selokan, taman, menyirami bunga, mengepel lantai, membuang tumpukan sampah ke bank sampah yang berada di pojok belakang sekolahan. Kegiatan jum’at bersih berakhir tepat pukul 11.00 WIB. Seluruh siswa dipulangkan. Dari kegiatan tersebut lingkungan sekolah menjadi bersih dan asri.
Gotong royong banyak diakui menjadi salah satu nilai ciri khas bangsa Indonesia sehingga dalam falsafah negara Indonesia yaitu Pancasila, kita akan menemukan bahwa semangat gotong royong atau kebersamaan menjadi salah satu nilai pokok yang membentuk Pancasila, antara lain dalam nilai kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan serta keadilan sosial. Peserta didik di SMP Negeri 2 Pabelan memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan jum’at bersih yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Gotong royong, tolong menolong, kerjasama telah menjadi warisan pemersatu bangsa. Maka tak heran dipandang baik oleh negara lain karena kultur masyarakatnya yang selalu senantiasa berusaha menjaga kekokohan dan kekuatan bangsa ini. Dengan kegiatan gotong royong jum’at bersih di SMP Negeri 2 Pabelan Kabupaten Semarang ini, dapat mempererat dan merekatkan persatuan, dengan adanya saling tolong menolong maka akan terciptalah kasih sayang dan rasa perhatian antar sesama warga sekolah .
Penulis : Titik Setyaningsih, S.Kom