Bangun Kesadaran Siswa yang Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila

Upacara Bendera yang dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 2 Pabelan pada hari Senin, Tanggal 17 Oktober 2022 merupakan agenda rutin setiap hari senin yang merupakan salah satu bentuk cinta tanah air. Kegiatan Upacara Bendera tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik, guru dan pegawai SMP Negeri 2 Pabelan. Yang bertugas pada saat itu kelas IX C yang digawangi oleh Bu Titik Setyaningsih, S.Kom yang sekaligus sebagai wali kelasnya.

Pembina Upacara Menyampaikan Amanat

Upacara Bendera yang dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 2 Pabelan pada hari Senin, Tanggal 17 Oktober 2022 merupakan agenda rutin setiap hari senin yang merupakan salah satu bentuk cinta tanah air. Kegiatan Upacara Bendera tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik, guru dan pegawai SMP Negeri 2 Pabelan. Yang bertugas pada saat itu kelas IX C yang digawangi oleh Bu Titik Setyaningsih, S.Kom yang sekaligus sebagai wali kelasnya. Dalam Upacara Bendera tersebut, wali kelas bertindak sebagai pembina upacara sekaligus. Pembina upacara menyampaikan amanat dengan tema “Membangun Kesadaran Peserta Didik yang Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila”.

Pada kesempatan pagi itu, amanat pembina upacara mengingatkan enam elemen Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Pada amanat tersebut mengurai sedikit di elemen pertama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Khususnya dibagian kata “berakhlak mulia”. Berakhlak mulia di sini maksudnya berakhlak pada agama, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, akhlak pribadi, dan akhlak pada negara.

Pada amanat tersebut mengulas tentang akhlak kepada alam, bahwa kita sebagai manusia wajib hukumnya menjaga lingkungan bukan hanya itu saja, karena adanya alam kita masih bisa menghirup oksigen dengan gratis. Pada intinya, manusia membutuhkan lingkungan bersih, sehat, udara segar, air bersih, dan keselamatan dari berbagai bencana maupun penyakit. Untuk itu pembina upacara mengingatkan kembali untuk tertib melaksanakan piket kebersihan kelas yang sudah dijadwalkan sehingga kelas dan lingkungan sekolah nyaman dan kondusif untuk belajar.

Yang kedua akhlak pribadi, maksudnya akhlak terhadap diri sendiri yaitu sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik jasmani ataupun rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.

Yang ketiga Akhlak kepada sesama manusia merupakan sikap antara manusia dengan orang lain. Dalam amanat tersebut menjelaskan bahwa dalam kehidupan ini, manusia saling berinteraksi dengan manusia yang lain. Di lingkungan sekolah peserta didik saat berinteraksi dengan Bapak Ibu Guru dan Pegawai harus dengan baik dan sopan. Walaupun merasa sudah akrab, peserta didik kurang pantas saat menyapa Bapak Ibu Guru dengan isyarat tangan  dalam Bahasa Korea adalah "Saranghae". Pada amanat tersebut, pembina upacara mengapresiasi bahwa anak – anak kreatif. Namun memberi saran, alangkah baiknya kreatif tersebut dialihkan dan dikembangkan untuk mencoba belajar bahasa isyarat karena hal itu justru bermanfaat sebab banyak di luar sana teman – teman yang berkebutuhan khusus, misalnya tidak bisa berbicara secara verval atau lisan. Sewaktu – waktu bertemu dengan mereka, kita dapat berkomunikasi sehingga keberadaan mereka merasa dihargai. Pada kesempatatan tersebut, pembina upacara tidak menyia – nyiakan waktu, segera mencoba mengajak peserta upacara belajar bahasa isyarat secara singkat. Alhasil sangat menarik perhatian dan banyak mendapat respon positif, serta peserta upacara sangat antusias berinteraksi dengan bahasa isyarat karena hal tersebut merupakan ilmu baru bagi peserta didik.

Penulis : Titik Setyaningsih, S.Kom

AGENDA
LINK TERKAIT